Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
Peredaran Darah Pada Kecebong
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Praktikum Fisiologi Hewan” yang diampu oleh dosen Siti Nurkamilah. M.Pd.









Disusun oleh :
Neng Devi H.H                       14542013
Syafiq Almugni                       14542021
Riana Trisna Wulandari          14542028
Ulfah Sayidah                         14542034
Hani Hadianti                          14542035
Mastutin Mustaotinah             14542036


Kelas : 3B Biologi

LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN  (STKIP)
GARUT
2017


     A. Tujuan               
Untuk mengamati proses peredaran darah serta menentukan dan membedakan pembuluh darah arteri dan vena pada Kecebong .

      B. ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
No.
Nama Dan Gamabar
Fungsi
1.
Mikroskop
Untuk mengamati objek atau benda yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
2.
Objek Glass
 Objek glass tempat penyimpanan spesimen atau sampel. 
3.
Cawan Petri
 Untuk menyimpan kecebong
4.
Kapas
 Membatu dalam pembiusan kecebong
5.
Alat Tulis Dan Hp
 Alat tulis untuk mencatat dan hp untuk dokumentasi

2.      Bahan
No
Nama Dan Gambar
Fungsi
1.
Kecebong yang belum memiliki kaki
 Sample spesies yang akan diamati peredaran darahnya
2.
Alkohol 70%
 Untuk membius kecebong

      C. Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengambil kecebong dan meletakannya di atas cawan perti
3.      Membius kecebong selama 3 detik dengan menggunakan kapas yang sebelumnya telah dibasahi dengan alkohol 70%
4.      Menyimpan kecebong yang telah di bius di atas objek glas dengan posisi miring
5.      Menyimpan objek glass di meja mikroskop
6.      Mengamati peredaran darah kecebong

      D. Landasan Teori
1.    Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangku darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan sedangkan vena adalah pembuluh darah yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung.
a.    Pembuluh Darah Arteri atau Nadi
Pembuluh ini merupakan pembuluh yang keluar dari jantung. Pembuluh ini memiliki 1 buah katup/ klep berbentuk bulan sabit yang disebut valvula semilunaris. Fungsi pembuluh ini adalah untuk menjaga aliran darah tetap searah. Pembuluh ini dibedakan menjadi dua :
1)      Pembuluh Nadi Besar
Pembuluh nadi besar disebut juga aorta. Pembuluh ini berhubungan langsung dengan bilik kiri, sehingga membawa darah kaya O2 yang akan dibawa ke seluruh tubuh, bagian kepala maupun bagian bawah dari organ tubuh. Pembuluh nadi lain yang berhubungan dengan bilik kanan adalah arteri pulmonales, yaitu mengangkut darah yang kaya CO2. Pembuluh ini menghubungkan darah menuju organ paru-paru kiri dan kanan. Gas CO2 di dalam paru-paru akan dilepaskan dan diganti dengan O2 yang kemudian dibawa menuju jantung.
2)      Pembuluh Arteri
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot polos yang membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung. Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
Ø  Arteri Pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.

Ø  Arteri Sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
Ø  Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
Ø  Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
b.      Pembuluh kapiler
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa latin Capillaris) adalah pembuluh darah terkecil di tubuh yang memiliki diameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. (Anonim, 2009).  Ibnu an-Nafis adalah tokoh pertama yang menteorikan adanya pembuluh darah kapiler dan teorinya itu dibuktikan oleh Marcello Malpighi. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
c.       Pembuluh Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang menyerang pembuluh balik adalah varises. Pembuluh ini dibedakan menjadi :
1)      Vena Cava
Pembuluh ini mengangkut darah dari bagian atas (kepala) yang disebut vena cava superior dan dari bagian bawah, misalnya kaki, ginjal, hati, dan lain-lain yang disebut vena cava inferior.
2)      Vena
Contoh pembuluh vena, yaitu vena pulmonalis. Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya O2 dari paru-paru menuju ke serambi kiri.
3)      Venula
Pembuluh venula merupakan pembuluh balik yang langsung berhu- bungan dengan kapiler. Pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena) sama-sama mempu- nyai fungsi yang sama, yaitu mengalirkan darah ke jantung dan dari jantung. Namun di antara keduanya memiliki perbedaan.

2.      Pembuluh Darah pada Hewan
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yaitu di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.Menurut anonim a. (2010) amfibia mempunyai ciri-ciri:
a.       Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
b.      Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
c.       Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
d.      Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
e.       Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
f.       Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
g.      Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan. Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala).
Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.
Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan yaitu satu serambi dan satu bilik.
Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat. Darah yang kaya oksigen disebut darah arteri.
Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan karbon dioksida dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel.
Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo 1993).

      E.  Data Pengamatan


       F. Pembahasan
Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran.
 Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut:
·         Seluruh darah yang mempunyai kadar O2 rendah dan CO2 tinggI, masuk ke jantung melalui pembuluh  vena (darah tersebut disebut darah vena). 
·         Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
·         Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah arteri).
·         Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
·         Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
Dari praktikum tersebut dapat kita amati perbedaan pembuluh darah arteri, vena dan kapiler. Pada pembuluh darah arteri (dari jantung ke seluruh tubuh) diameter pembuluh darah lebih kecil, kecepatan aliran darah lebih cepat dan dinding pembuluh darah lebih tebal. Sedangkan, pada pembuluh darah vena (dari seluruh tubuh ke jantung) diameter pembuluh darah lebih besar, kecepatan aliran dah lebih lambat dn dinding pembuluh darah lebih tipis.
Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh kapiler. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat.


         G. Kesimpulan
1.    Pembuluh darah yang paling cepat adalah arteri, yaitu pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke eluruh tubuh.
2.    Pembuluh darah yang lambat adalah vena, yaitu pembuluh darah yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung.
3.    Aliran pada pembuluh darah kapiler paling lambat apabila dibandingkan dengan aliran darah pada pembuluh arteri dan vena. dan pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang menghubungkan antara pembuluh darah arteri dan vena.


Daftar Pustaka

Afriani, astie. Dkk. (2014). Aliran Darah Pada Kecebong. [online]. Tersedia: http://astiepd.blogspot.co.id/2014/04/aliran-darah-pada-kecebong_24.html . [22 Januari 2017].
Alhasyi. (2012). Peredaran darah terbuka (kecebong). [online]. Tersedia: http://alhasyi.blogspot.co.id/2012/06/peredaran-darah-terbuka-pada-kecebong.html . [22 Januari 2017].

Anonim. (2010). Aliran darah pada kecebong.  [online]. Tersedia: http://dsyoghi.wordpress.com/ . [22 Januari 2017].



Lampiran