Laporan Praktikum Fisiologi Hewan
Uji Kandungan Urin
Disusun oleh :
Syafiq Almugni 14542021
Riana Trisna Wulandari 14542028
Hani Hadianti 14542035
Mastutin Mustaotinah 14542036
Neng Devi H.H 14542013
Ulfah Sayyidah 145420
Kelas : 3B Biologi
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
GARUT
2017
- Tujuan
Mengamati karakteristik urine, kandungan glukosa, kandungan albumin, kandungan klorida,, dan kandungan amonia.
- Waktu dan tempat
Waktu : 08.30-10.00 WIB
Tanggal : 19 Januari 2017
Tempat : Labolatorium Fisiologi Hewan FMIPA UPI
- Landasan Teori
Eksresi merupakan proses pembuangan sisa metabolism. Sisa metabolism ini umunya berupa air, CO2, dan senyawa nitrogen. System urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, uretra. System ini membantu mempertahankan homeostatis dengan menghasilkan urin yang merupakan susunan kimia cairan tubuh melalui beberapa proses yaitu filtrasi plasma darah oleh glomerulus, absorpsi kembali secara selektif zat-zat seperti garam, air, gula sederhana, asam amino oleh tubulus, dan sekresi zat-zat oleh tubulus dari darah ke dalam lumen tubulus dalam bentuk urin. Proses sekresi ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, amino organic, dan ion hydrogen yang berfungsi untuk memperbaiki komponen buffer darah dan mengeluarkan zat-zat yang mungkin terjadi.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostatis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru/segar berwarna kuning jernih. Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama baerbau ammonia. Ph urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam jika mengkonsusmi banyak protein, dan urin akan menjadi lebih basa jika mengkonsusmi banyak sayuran. Berat jenis urin 1,002 – 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalam urin diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum, kreatini, dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat, Ca, dan Mg), hormone, zat toksin (obat, vitamin, dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
- Alat dan Bahan
Alat :
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Penjepit tabung reaksi
- Gelas ukur 100 ml
- Indikator universal
- Pembakar spiritus
- Pipet tetes
- Korek api
Bahan :
- Urine
- Larutan benedict
- Larutan asam nitrit pekat
- Larutan AgNO3 10%
- Larutan asam oksalat
- Cara Kerja
Kegiatan 1 : Memeriksa ada tidaknya glukosa dalam urine
- Didihkan 3 ml larutan Benedict’s dalam tabung reaksi
- Tambahkan 8 tetes urine ke dalam larutan tadi dan panaskan lagi selama 1-2 menit kemudian biarkan dingin.
- Amati adanya perubahan warna (endapan) yang terjadi, bila :
Hijau : kadar glukosa 1 %
Merah : kadar glukosa 1.5 %
Orange : kadar glukosa 2%
Kuning : kadar glukosa 5%
Kegiatan 2 : Memeriksa ada tidaknya albumin dalam urine
- Masukan 2ml asam nitrit pekat ke dalam tabung reaksi
- Miringkan tabung reaksi tersebut kemudian tetesi urinr dengan mempergunakan pipet secara perlahan-lahan sehingga urine turun melalui sepanjang tabung
- Bila urine mengandung albumin akan terlihat adanya cincin berwarna putih yang terdapat pada daerah kontak urine dan asam nitrit
Kegiatan 3 : Memeriksa ada tidaknya chloride dalam urine
- Masukan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan AgNO3 1-2 tetes
- Amati perubahan yang terjadi, endapat putih menunjukan adanya chloride radikal.
Kegiatan 4 : Mengenal bau ammonia dari hasil penguraian urea dalam urine
- Masukan 1 ml urine ke dalam tabung reaksi
- Panaskan dengan lampu spirtus
- Ciumlah bagaimana baunya ?
Kegiatan 5 : Membuktikan adanya urea dalam urine
- Teteskan beberapa tetes urine pada objek glas, kemudian hadapkan pada cahaya matahari biarkan sebagian dari urine tersebut menguap.
- Tambahlah setetes larutan jenuh asam oksalat
- Amati Kristal urea oksalat yang terbentuk.
- Hasil Pengamatan
No
|
Jenis uji Urine
|
Perubahan Warna
|
Keadaan larutan
|
Keterangan
| ||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
| |||
1
|
Uji glukosa
|
Kuning
|
Hijau
|
Tidak terdapat endapan
|
Tidak terdapat endapan
|
Mengandung glukosa 1%
|
2
|
Uji chloride
|
Kuning
|
Putih
|
Tidak Terdapat endapan
|
Terdapat endapan
|
Normal/mengandung klor dalam jumlah yang normal
|
3
|
Uji albumin
|
Kuning
|
Kuning
|
Tidak terdapat endapan
|
Tidak terdapat cincin putih
|
Normal/tdak mengandung albumin
|
4
|
Uji amonia
|
Kuning
|
Kuning
|
Tidak terdapat endapan
|
Tidak terdapat endapan, berbau pesing
|
Mengandung ammonia
|
5
|
Uji urea
|
Kuning
|
Kuning
|
Tidak terdapat endapan
|
Terdapat Kristal berbentuk bulat
|
Mengandung urea
|
- Pembahasan
Ada beberapa jenis kandungan yang telah diuji yaitu uji glukosa, klorida, albumin. Ammonia dan urea.
Dari sample urin yang diamati mempunyai sifat fisik yaitu warnaynya kuning bening, berbau pesing, tidak terdapat endapan, hal itu menunjukan urine dalam keadaan normal.
Pengamatan pertama yaitu mengamati ada tidaknya kandungan glukosa pada urine, dengan meneteskan 8 tetes urine ke dalam larutan benedict 3 ml yang telah dididihkan, setelah itu dipanaskan lagi selama 1-2 menit, setelah didinginkan terdapat perubahan warna pada urine menjadi hijau hal itu menunjukan adanya kandungan glukosa 1% pada urin. Selanjutnya mengamati ada tidaknya chloride dalam urine dengan memasukan 5ml urine ke dalam tabung reaksi kemudian tetesi dengan larutan AgNO3, maka terjadi perubahan warna menjadi putih disebabkan karena urin tersebut mengandung garam dan adanya endapan putih tipis, endapan itu adalah endapan AgCl yang terbentuk dari reaksi:
AgNO3 + Cl- → AgCl + NO3-
Adanya kandungan klorida dalam urin berasal dari garam-garam yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion. Klorida akan selalu ada di dalam urin seseorang, hal ini karena pada filtrasi molekul-molekul kecil seperti glukosa dan garam mineral direabsorpsi melalui transport aktif. Kelebihan NaCl yang dihasilkan dari proses augmentasi dikeluarkan lewat urine dalam bentuk ion Cl.
Menguji bau amoniak dari hasil penguraian urea dalam urin. Yaitu dengan memanaskan terlebih dahulu sampai mendidih kemudian diketahui bagaimana baunya, ternyata setelah dilakukan uji, urin tersebut berbau pesing, hal ini dikarenakan billirubin dan billiverdin bekerja. Amonia terdapat di dalam urin karena berasal dari deaminasi asam amino yang terjadi terutama di dalam hati, tetapi di dalam ginjal juga terjadi pula proses deaminasi amonia (NH3) dapat juga berasal dari pembongkaran protein dan berbahaya bagi sel. Oleh karena itu ammonia harus dikeluarkan dari tubuh namun sebelum dikeluarkan harus dirombak dahulu menjadi urea.
Albumin merupakan suatu protein yang memiliki ukuran molekulnya cukup besar. Urine yang mengandung albumin menandakan bahwa filtrasi yang dilakukan oleh ginjal tidak sempurna, indikator adanya albumin dalam urine ditandai dengan terdapatnya cincin putih diantara asam nitrat dan urine.
Sedangkan pada percobaan uji kandungan albumin, pengujian ini menggunakan larutan asam nitrat, hasil yang didapat dari urine yang digunakan tidak terbentuk cincin putih pada permukaan urin. Ini menandakan bahwa urine yang digunakan tidak mengandung albumin dan pemilik urine tersebut sehat.
Bentuk kristal oksalat pada setiap urine seseorang berbeda-beda. Pada praktikum kali ini kristal oksalat yang terbentuk berbentuk bulat. Hal ini menunjukkan adanya urea dalam urine. Urea berasal dari sisa metabolisme protein yang dibawa darah dan tersaring oleh ginjal. Kristal oksalat yang mengendap dalam ginjal dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal hal tersebut terjadi karena kurang minum.
- Pertanyaan
- Buatlah siklus perubahan glukosa dalam tubuh dan jelaskan mengapa terjadi demikian !
- Bagaimanakah jumlah glukosa dalam darah setelah beberapa saat anda makan ? bagaimanakah hubungannya dengan kadar glukosa optimum darah ?
- Apakah hubungannya antara kadar albumin yang tinggi dalam urine dengan kesehatan yang bersangkutan ?
- Chloride yang terdapat dalam urine berasal dari apa ? jelaskan !
- Apakah chloride selalu terdapat dalam urine ? jelaskan !
- Tuliskan reaksi kimi yang terjadi pada percobaan di atas bila uji tersebut positif !
- Berasal dari apakah ammonia dalam urine ?
- Enzim apa yang bekerja ?
- Jelaskan bagaimanakah terbentuknya urea dalam tubuh !
- Bagaimanakah mekanisme pengeluaran urea dalam tubuh ?
Jawaban :
- Glukosa berasal dari pemecahan amilum dan maltosa. Glukosa masuk siklus glikolisis menghasilkan asam piruvat, kemudian masuk daur krebs dan transpor elektron untuk menghasilkan energi berupa ATP.
- Akan meningkat. Karena saat kita makan makanan yang mengandung karbohidrat, karbohidrat akan diubah jadi glukosa. Glukosa ini akan dibawa oleh darah atau dapat disimpan dalam bentuk glikogen otot dan hati jika kadar gula dalam darahnya berlebih.
- Albumin merupakan molekul yang mempunyai berat molekul yang besar. Apabila dalam urin seseorang terdapat albumin, maka hal tersebut menunjukkan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endhotollium. Selain itu, hal tersebut dapat disebabkan oleh iritasi sel ginjal dikarenakan masuknya substansi seperti bakteri, eter, atau logam berat.
- Klorida yang terdapat dalam urine berasal dari garam-garam yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion, oleh karena itu klorida terdapat dalam urin. Dalam tubuh NaCl diuraikan menjadi Na+ dan Cl-. Na+ difiltrasi dalam jumlah besar tetapi ia akan mengalami transpor secara aktif disemua bagian nefron kecuali pada bagian ansa Henle yang tipis. Dalam keadaan normal, 96% – 99% Na+ yang difiltrasi akan direabsorpsi. Sedangkan ion Cl- diabsorpsi secara pasif di bagian tubulus kontortus distal dan terjadi sekresi aktif ion Cl- di bagian lengkung henle.
- Klorida selalu terdapat dalam urin, pada filtrasi molekul-molekul kecil seperti glukosa dan garam mineral direabsorpsi melalui transport aktif. Kelebihan NaCl yang dihasilkan dari proses augmentasi dikeluarkan lewat urine dalam bentuk ion Cl- dan Na+ . Pengeluaran NaCl tergantung pada banyaknya NaCl yang masuk.
- Reaksi yang terjadi :
NaCl → Na+ + Cl- AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3.
- Amonia adalah hasil deaminasi asam amino yang terjadi terutama di dalam hati dan ginjal.
- Glutaminase mengubah glutamin menjadi asam glutamat.
- Urea dalam tubuh terbentuk sebagai hasil samping metabolisme protein.
- Urea hasil metabolisme protein dibawa oleh darah. Darah difiltrasi oleh ginjal sehingga zat yang tidak dipakai lagi, salah satunya NH3 akan terpisah dari darah dan keluar bersama urine.
- Kesimpulan
Dari praktikum yang kami lakukan terhadap satu sample urine dapat disimpulkan bahwa pada uji glukosa urine berubah warna menjadi hijau, hal tersebut menunjukan bahwa urine mengandung glukosa dalam kadar rendah (1%), tidak mengandung albumin karena tidak terdapat cincin putih, tidak mengandung klorida dalam kadar normal karena terdapat endapan putih tipis , mengandung ammonia dengan timbulnya bau pesing setelah urine dididihkan.
Daftar Pustaka
Maryati, Sri, dkk. (2003). Biologi SMU Jilid 3 Kelas 3. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Syamsuri , Istamar, dkk. (2003). Biologi 2000 2B SMU Kelas 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar